Tasyakuran Ujian Pertengahan Tahun, Pondok Modern Al-Ikhlash Ungkap Rasa Syukur

Rep/Red : Nabil Rizki Pratama
Kuningan, 25 – Desember 2025 -Bulan desember ialah masa-masa dimulainya ujian semester 1, Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash mengadakan Ujian Pertengahan Tahun bagi santri kelas 1-5 TMI yang dibagi menjadi 2 sesi ujian yaitu ujian syafahi (ujian lisan) pada awal ujian dan dilanjutkan dengan ujian tahriri (ujian tulis). Para santri telah bersiap untuk menghadapi ujian semester ini dengan belajar menguasai pelajaran yang telah diajarkan dan akan diujikan pada ujian semester ini.
Berlangsung selama 19 hari dimulai dari 07-25 Desember 2025 M para santri telah menghadapi ujian semester 1 dengan baik. Tepat setelah jam terakhir pada hari akhir ujian tahriri, Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash adakan tasyakuran dan laporan pertanggungjawaban panitia ujian pertengahan tahun 2025/2026 M.
Tasyakuran ini digelar sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah SWT atas kelancaran telah terlaksananya ujian di tahun ini. Bertempatkan di Gedung Pertemuan Al-Ikhlash pada hari kamis pagi pukul 09:30 WIB yang dihadiri oleh Bapak Pimpinan Pondok Dr. H. M. Tata Taufik, M.Ag, Direktur TMI al ustadz Diding Mujahidin, M.A, seluruh santri kelas 1-5 TMI sebagai peserta ujian dan santri kelas 6 TMI selaku pembantu pelaksana ujian ini serta seluruh asatidz sebagai penyelenggara dan berketerlibatan penuh atas terselenggaranya ujian pertengahan tahun ini.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran lalu laporan pertanggungjawaban ketua panitia dan terakhir Bapak Pimpinan Pondok menyampaikan pesan dan nasihatnya, beliau menuturkan “kegiatan tasyakuran ini kita jadikan tradisi setiap selesai ujian karena didalamnya terdapat bentuk pelajaran dan pendidikan, satu hal yang sangat penting dari itu ialah bersyukur, bersyukur itu diperintah dan menjadi keharusan manusia yang tidak hanya kepada tuhan nya tetapi dengan sesama pun kita harus berterimakasih karena jika kita bisa berterima kasih kepada sesama maka kita pasti akan bisa berterimakasih kepada sang pencipta kita, maka apabila ada seseorang yang tidak bisa berterimakasih kepada tuhannya pasti ia tidak akan bisa berterimakasih kepada sesama”.
Beliau juga mengingatkan “kita sudah meningkat dan belajar banyak, belajar yang bukan hanya membaca apa yang ada didalam buku karena hakikatnya belajar dan ujian itu sudah kalian (para santri) alami semenjak kalian masih masuk pondok mulai dari hal kemandirian, bersosialisasi, kedisiplinan, dan lain-lain. Jika kalian bisa melewatinya maka kalian bisa lulus dan beryukur yang tak hanya diucap lisan dengan kalimat hamdalah juga harus bersyukur bil fi’li memiliki kesempatan belajar maka belajarlah lebih baik lagi dimanapun dan kapanpun itu”. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh beliau.
