Pimpinan Pondok Ikuti Konferensi Internasional Bahasa Arab di Syarjah UEA
Syarjah UEA, 16 Januari Pembukaan Muktamar Internasional Bahasa Arab ke 7 yang diselenggarakan oleh Al-Markaz al-Tarbawi Lillughah al-Arabiyah li Duwali al-Khalij yang berpusat di Syarjah UEA rencana dimulai pukul 9.00 waktu Emirat. Para peserta serta tamu undangan mulai berdatangan di Gedung Markaz Tarbawi Lughah Arabiyah di madinatul Jamiah Syarjah.
Kendaraan bus yang menjemput peserta dari berbagai hotel juga sudah tiba di gerbang halaman gedung, pasukan pengamanan emir (di Indonesia Paspampres) memasuki bus yang ditumpangi para peserta terdiri dari peserta Malaysia, Indonesia, Mali, Oman dan lainnya ketika, nama-nama peserta ditanyakan, yang terdaftar hanya peserta dari Malaysia, hingga dia yang dizinkan masuk, namun peserta itu tidak mau masuk dan menghubungi panitia bahwa beberapa peserta tertahan di gerabng, akhinya setelah dikonfirmai pihak keamanan, pera peserta diizinakn masuk ruangan acara. Ternyata pengamanan yang ketat tersebut dikarenakan Dr. Sulton Ibn Muhammad al-Qasimi Emir Syarjah UAE akan menghadiri acara pembukaan muktamar.
Setelah mendaftar sebagai peserta dan mendapatkan seminar kit peserta menempati tempat duduk yang telah disediakan sesuai nama yang tertera dikursi. Dalam rentetan acara pembukaan setelah sambutan disampaikan oleh beberapa petugas seperti ketua panitia, ketua Markaz Tarbawi Lughah Arabiyah, di akhir dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada berbagai pihak yang berjasa dalam pengembangan dan pemeliharaan bahsa Arab. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh paduka Yang Mulia Emir Syarjah Syaikh Dr. Sulton Ibn Muhammad al-Qasimi, ketika sampai pada penghargaan untuk makalah / Pembahasan terbaik dari setiap topik muktamar, tanpa diduga sebelumnya, ternyata makalah yang disampaikan oleh pimpinan pondok Dr. M. Tata Taufik dari Indonesia termasuk mendapat penghargaan afdalu al-Bahts.
Makalah yang berjudul مفهوم الملكة لابن خلدون وتطبيقه في تعليم اللغة العربية وتعلمها للناطقين بغيرها menjelaskan bagaimana konsep malakah Ibnu Khaldun diterapkan dalam pengajaran bahasa Arab di Pesantren Modern di Indonesia. Penelitian sederhana itu ternyata mendapat apresiasi yang luar biasa di Dunia Internasional, baik dari segi makalah maupun presentasi, ini menunjukkan bahwa Indonesia bisa dan pesantren sangat bisa untuk Go Internasional.