Pengarahan Penguji Syafahi: Persiapan Matang Ujian Semester di Al-Ikhlash
Rep/Red: Fauzan Alzamzamy
[Al-Ikhlash Kuningan], [28-11-2024] – Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash tengah bersiap menyambut ujian semester. Tak hanya para santri yang digembleng, namun juga para pengajar dan siswa kelas 6 TMI. Dalam sebuah acara pengarahan, para siswa kelas 6 TMI diberikan kesempatan unik untuk berperan sebagai penguji dalam ujian syafahi.
Acara pengarahan yang digelar di Gedung Pertemuan Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash ini dihadiri oleh Pimpinan Pondok, Dr. KH. M. Tata Taufik M, Ag, dan Direktur TMI, Ustadz Diding Mujahidin, MA. Dalam sambutannya, Dr. KH. M. Tata Taufik menekankan pentingnya ujian syafahi dalam membentuk mental dan semangat santri. “Ujian Syafahi ini lebih berfokus kepada pembentukan mental dan rasa semangat santri ketika ditanya secara langsung, dan santri juga langsung menjawab pertanyaan di hadapan ustadz,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa kesempatan bagi siswa kelas 6 TMI untuk menjadi penguji merupakan bentuk penghargaan dari pondok. “Pondok ini sangat menghargai kelas 6 TMI, dimana kalian diberikan kesempatan dan penghargaan untuk bisa menguji anggota bersama dengan ustadz sebagai penguji,” tutur beliau.
Sementara itu, Ustadz Diding Mujahidin memberikan materi terkait teknis pelaksanaan ujian syafahi, mulai dari cara menyusun soal, tata cara berpakaian, hingga karakteristik seorang penguji yang baik. Beliau juga membacakan pembagian kelompok bagi para penguji yang akan bertugas pada hari Sabtu mendatang.
Mengapa siswa kelas 6 TMI dilatih menjadi penguji?
Menurut panitia penyelenggara, kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan pendidik dan pemimpin masa depan. Dengan dilatih menjadi penguji sejak dini, diharapkan siswa kelas 6 TMI dapat memahami secara mendalam proses pembelajaran dan evaluasi di pondok pesantren. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan para siswa.
Ujian semester bukan hanya sekadar evaluasi akhir semester, namun juga merupakan sarana untuk membentuk karakter santri yang tangguh dan siap menghadapi tantangan. Melalui ujian syafahi, diharapkan santri dapat meningkatkan kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan percaya diri.