Workshop Penguatan Kopetensi Guru Di Pondok Modern Al-Ikhlash

Rep/Red : Ida Nuraida
Kuningan, 20-07-2025 – Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash sebagai lembaga pendidikan Islam yang berkomitmen dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam, senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah penyelenggaraan “Workshop Penataran Guru Tarbiyatu Al-Muallimin Al-Islamiyyah”. Melalui kegiatan ini, diharapkan para tenaga pendidik dapat terus berinovasi, memperluas wawasan, serta memperdalam metode dan pendekatan dalam proses pembelajaran maupun pengasuhan santri.
Kegiatan workshop berlangsung selama 2 dari dimulai pada hari sabtu tanggal 19 juli 2025 dan selesai pada hari minggu 20 Juli 2025. Workshop ini diisi oleh para narasumber yang membahas berbagai aspek penting dalam dunia pendidikan pesantren, baik dari segi teknis pembelajaran, metodologi, hingga peran guru dalam pembentukan karakter santri.
Pada hari pertama materi disampaikan oleh Ust. Imam Mutaqin, Lc, M.Ag sebagai pemateri pertama dengan materi berjudul “Teknik Penulisan RPP dan RPS“. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya perencanaan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan belajar mengajar. “We need a plan in every single day, hour, and second,” ungkap beliau. Ia juga menyampaikan bahwa tanpa kehadiran guru, tidak akan ada profesi lain yang tumbuh, sebagaimana ungkapan لولا المعلم لان تفت المهنة. Beliau menyampaikan bahwa belajar sejatinya adalah proses untuk tahu, bisa, menjadi, dan hidup bersama.
Pembicara selanjutnya adalah Ust. Maulana Rizki, M.Pd, yang menyampaikan materi tentang “How to be a Good Counselor”. Dalam materinya, beliau menjelaskan bahwa peran konselor di pondok sangat strategis, yakni dalam membentuk karakter santri, mengelola perilaku mereka dengan objektif, dan menanamkan rasa tanggung jawab serta akhlak yang tinggi. Konselor harus memperlakukan santri sesuai dengan usia dan karakternya, dengan prinsip husnudzon, sabar, dan tawakal. Beliau juga menegaskan bahwa kepengasuhan adalah tanggung jawab bersama seluruh pihak.
Acara dilanjutkan pada hari minggu dengan Ust. Diding Mujahidin, MA sebagai pemateri pertama. dengan judul ”Kode Etik Guru, Tugas dan Kewajiban Wali Kelas”. Guru, menurut beliau, bukan sekadar pengajar, tetapi juga pembimbing dan pelayan bagi santri, yang harus bertugas dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Beliau menganalogikan santri sebagai “tanaman” yang perlu perawatan dan perhatian. Wali kelas memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan santri sehari-hari, dan harus memahami kepribadian masing-masing anak didiknya, serta menciptakan kesan mendalam dalam proses pendidikan.
Kemudian pemateri selanjutnya adalah Ust. Sugiyarto, M.I.Kom. beliau membawakan materi tentang ”Metodologi Pembelajaran Dirosah Lughowiyah”, yang mencakup pelajaran seperti Muthola’ah, Tarjamah, dan Bahasa Inggris. Ia menekankan pentingnya pembelajaran bahasa Arab dan Inggris sebagai kunci untuk mengakses ilmu pengetahuan. Beliau menekankan bahwa metode yang digunakan di pondok adalah pembelajaran aktif (الطريقة المباشرة) tanpa mengandalkan terjemahan, serta menerapkan pendekatan pembelajaran seumur hidup (متعلم مدي الحياة).
Dan pemater terakhir adalah Ust. As-syifa, MA. Beliau menyampaikan materi bertema ”Metodologi Pembelajaran Islamiyah”, yang meliputi Hadist, Tafsir, dan Mahfudzot. Ia menjelaskan bahwa metode pembelajaran di pondok tidak hanya menekankan hafalan, tetapi juga pemahaman makna, penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari, serta diskusi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Sistem tradisional pesantren seperti sorogan, bandongan, halaqoh, dan hafalan bisa menjadi metode yang membantu dalam pembelajaran Islamiyah.
Melalui kegiatan workshop ini, Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash berharap agar seluruh tenaga pendidik dapat terus mengembangkan kompetensinya, memperbaharui metode mengajar, dan membangun sinergi dalam mendidik para santri. Dengan demikian, pondok dapat menjaga relevansi dan kualitas pendidikan di tengah perkembangan zaman.