• Kegiatan
  • Diskusi Dengan Mahasiswa Al-Azhar di Mesir

Diskusi Dengan Mahasiswa Al-Azhar di Mesir

  • Minggu, 17 Maret 2019
  • 451 views
Diskusi Dengan Mahasiswa Al-Azhar di Mesir

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-ikhlash, Dr. KH. M. Tata Taufik, M.Ag menghadiri acara silaturrahmi dan bincang wawasan yang diadakan oleh dewan pengurus Fosmagati (Forum Silaturrahmi Mahasiswa Gunung djati) 2019 M. Acara bertempat di sekretariat Kasepuhan Fosmagati, Kairo, Mesir, hari jum’at 15 Maret 2019 M.

Hadir pada acara ini, wakil ketua PPMI mesir, Mohammad Al Chudlori, Lc., ketua Fosmagati Mesir, Muhammad Bayanillah, dan beberapa sesepuh fosmagati mesir.

Acara dipandu oleh Noer Fahmiatul Ilmia, alumni Al-Ikhlash yang saat ini melanjutkan studi di Mesir. Setelah dibuka, acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Qari Dede Saeful Millah, kemudian Sambutan Pembukaan oleh Muhammad Bayanillah, Ketua Fosmagati Mesir, ditutup dengan sambutan dari wakil PPMI Mesir Mohammad Al Chudlori, Lc. Selanjutnya acara dipimpin oleh moderator.

Ani lestari selaku moderator membuka acara bincang wawasan dengan membacakan CV dari narasumber Dr. KH. M. Tata Taufik, M.Ag., sebelum kemudian mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan pemaparannya.

“Saya sudah dua kali ke berkunjung ke Mesir, dan ini juga kali kedua berkunjung ke Fosmagati. Masih dengan suasana yang sama, mungkin hanya orang orangnya yang berbeda. Saya senang ketika diminta untuk berbicara di depan mahasiswa seperti ini, karena bagi saya kalian ini adalah aset-aset masa depan bangsa,” Ujar Dr. KH. M. Tata Taufik, M.Ag., membuka pemaparan.

Kemudian narasumber melanjutkan pemaparan tentang awal memulai menulis, motivasi menulis, menjelaskan pemetaan target target yang harus dicapai ke depan, juga memberikan saran bagi yang masih bingung memutuskan dimana melanjutkan studi selanjutnya, agar melanjutkan studi di Indonesia juga di luar negeri yang berbahasa inggris. Supaya selain dua bahasa internasional dikuasai, kita juga paham dengan Indonesia sebagai medan dakwah nanti, sehingga kita tidak buta dengan dua hal itu.

Setelah pemaparan, acara berlanjut dengan tanya jawab, pada dua sesi pertanyaan terkumpul 4 orang penanya. Penanya pertama bertanya tentang cara menerbitkan tulisan. Penanya kedua bertanya tentang kenapa pesantren di daerah indramayu sulit untuk berkembang, dan bagaimana solusi untuk hal itu. Penanya ketiga bertanya tentang kuliah di luar negeri yang berbahasa Inggris bagaimana jalur untuk bisa ke sana. Penanya terakhir bertanya tentang bagaimana cara untuk membuat pesantren, langkah langkah apa saja yang perlu diambil dan disiapkan.

Acara yang di mulai pukul 20.00 CLT ini berakhir pada pukul 22.30 CLT, setelah narasumber memberikan jawaban atas semua pertanyaan dari para penanya.